Padahal tidak begitu semestinya. Anda tidak boleh menyisihkan Risky dari pergaulan Anda. Risky
Risky (Berisiko)
Sama halnya dengan Si Risky tadi. Kita akan secara otomatis mencari rencana (dalam hal ini solusi) jika kita telah mengetahui bagaimana skenario terburuk yang mungkin terjadi dalam bertrading forex. Ingat kutipan ini: “Someone who doesn’t have a plan is someone who plans a failure” – Seseorang yang tidak memiliki rencana adalah seseorang yang sedang merencanakan kegagalan. Lalu, seperti apa resikonya? Sebetulnya banyak sekali resiko yang dapat ditimbulkan dari bisnis forex ini, tapi–paling tidak–satu hal yang sangat berkaitan namun bertolak belakang dengan harapan orang terhadap forex. Yaitu:
Modal yang Anda taruh bisa lenyap hanya dalam seketika. Yap, jelas sekarang bahwa tidak hanya keuntungan saja yang bisa kita peroleh dengan mudah dan cepat tapi juga kerugian. Ini bergantung pada banyak hal, dan salah satunya adalah pada metode dan sistem trading yang Anda gunakan. Seberapa akurat metode tersebut dapat membantu Anda dalam memprediksi harga dan seberapa bagus sistem trading yang Anda terapkan dalam menyusun ‘risk and reward ratio’. Itu adalah dua hal yang seringkali menjerumuskan para trader–baik yang masih pemula maupun yang sudah senior—jika tidak dibarengi dengan disiplin tinggi dan pemahaman mendetail dalam penggunaannya.
Masih bingung, bagaimana forex bisa membumi-hanguskan modal kita hanya dalam sekejap? Gini bro gambaran kecilnya. Pergerakan beberapa mata uang dalam bursa forex memiliki volatilitas (ketidak-menentuan) harian yang tinggi. Sebagai contoh mata uang GBP/JPY (Great Britain Poundsterling terhadap Japanese Yen). GBPJPY (atau biasa disingkat GJ) memiliki volatilitas pergerakan yang mencapai 150 pips perhari. Yang jika dirupiahkan setara dengan Rp1.350.000. Itu artinya Anda memiliki kemungkinan losssebesar Rp1.350.000 perhari. Wuzzz, Jangan panik dulu, bro! Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini semua bergantung pada bagaimana metode dan sistem Anda berpadu dalam menunjang trading forex Anda. Dengan kata lain, Anda wajib mempelajari terlebih dahulu berbagai metode dan sistem trading sampai Anda menemukan kecocokan antara diri Anda dengan metode dan sistem yang Anda gunakan. Cocok dalam arti dapat membawakan Anda keuntungan tentunya, bukan kebuntungan.
Resiko lainnya hanyalah resiko turunan yang dapat terjadi setelah kasus (resiko) di atas terjadi kepada Anda. Resiko tersebut yaitu STRESS dan GILA. Hehehe. Walaupun sepertinya lebay, tapi hal ini serius. Beberapa trader di luar sana mengalami depresi berat akibat kehilangan banyak dananya di pasar valas ini. Begitulah dunia investasi, khsusnya forex. Resiko yang ada menjadi tidak diperhatikan karena keuntungan yang bisa didapat sangat menggiurkan. Jadi, memang tidak salah jika forex dikatakan sebagai ‘high risk high return business’. Resiko yang ada setimpal dengan keuntungan yang dapat diperoleh. Atau sebaliknya, keuntungan yang dapat diperoleh setimpal dengan resiko yang ada. Hehehe.
So, masih mau masuk ke bisnis ini? Think twice and think wisely! Saran saya, berapapun dana yang akan Anda gunakan sebisa mungkin usahakan itu adalah dana yang bersifat idleatau dana yang tidak terpakai. Ingat, investasi yang tidak dibarengi dengan ilmu hanyalah sebuah spekulasi! Don’t be afraid, don’t be greedy, and don’t be overconfident!
NB: ‘RISK &RETURN’ ini sengaja saya taruh di awal bahasan karena memang bab ini sangat penting untuk dipahami sebelum Anda terjun ke forex. Selain itu, saya ingin mendorong supaya Anda mau mempelajari forex tidak hanya cara menghasilkan keuntungannya saja tapi juga cara menghadapi resikonya. Kelanjutan bab ini akan saya bahas di bab “Risk Management” nanti.
No comments :