Style2

Style4

Style5

Style6

Style7


Analisa Teknikal

Mari kita mulai dengan asumsi yang mendasari analisa teknikal. Dalam hal ini saya akan
mengambil sebuah pendekatan ekstrim supaya Anda dapat memahami bagaimana sebuah
analisa teknikal dipakai dalam memperoleh gain pada forex trading. Tentu saja dalam prakteknya
tidaklah demikian. Anda dapat memadukan kedua analisa (fundamental dan teknikal) guna
memperoleh sistem trading yang terbaik bagi Anda.



Para chartist (pihak yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui
pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi
pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya mereka memegang jargon ini: “History always repeats
it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan
investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan
moneter negara yang bersangkutan.
Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut
chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat trend yang sedang berlangsung, rentang
waktu trend, volume transaksi dan level-level psikologis yang ada. Jika Anda telah mampu
mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kocek
Anda.
Mari saya ulang:

  1. Trend
  2. Volume transaksi
  3. Level-level psikologis (support dan resistance)
  4. Periode waktu yang terjadi.

Yup, itu saja. Memang tujuan para chartist adalah memprediksikan ke empat hal ini. Namun
sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi
harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-tiap hari. Tidak ada satu pun
metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri
memegang peranan sentral disini.

Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan?? Tentu saja. Seperti saya katakan barusan, tidak
ada yang sempurna. Mari saya sarikan kelemahan kedua analisa ini dalam bentuk tabel:
Kelemahan pada Analisa
Fundamental
Kelemahan pada Analisa Teknikal
Butuh waktu untuk memperoleh
informasi.
Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi.
Seringkali bersifat subyektif
karena melibatkan banyak
pendapat orang.
Lebih cocok diterapkan pada
long term period trading.
Sulit diterapkan pada pasar yang
tidak efisien.
Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist
memiliki metode yang berlainan dan masing-masing belum
tentu cocok diterapkan satu sama lain.
Nah itu saja untuk perkenalan pada analisa teknikal. Pasti Anda tidak menginginkan terlalu
banyak informasi yang akhirnya malah membuat Anda pusing bukan?
Tips
Harga pasar ini ditentukan oleh sikap para trader yang bertransaksi didalamnya. Ini berarti bahwa
pasar (price trends) digerakan oleh psikologi tradernya (serakah, ketakutan, harapan, putus
asa,dll). Al Goldman, seorang ahli strategi pasar mengatakan “Ninety percent of the market is
mood and ten percent fundamentals.” Nah, Technical Analysis mempelajari psikologi pasar ini
yang digambarkan berupa grafik. Karena sifat dasar manusia tidak berubah, maka pola yang
tergambar dalam grafik itu berulang. (History Repeats Itself), juga setiap market punya
sifat/karakter tersendiri.

About Agus S

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments :

Post a Comment


Top